Pages

MINYAK JARAK SEBAGAI PENGGANTI SOLAR

MINYAK JARAK SEBAGAI PENGGANTI SOLAR


Kenaikan harga BBM yang oleh pemerintah diberlakukan tiap tahun, membuat harga solar pun semakin melambung. Perlu dicari solusi terobosan guna mencari sumber energi alternatif pengganti solar yang terbarukan. Salah satu diantaranya ialah pemanfaatan biodiesel. Biodiesel merupakan bahan bakar mesin diesel yang berasal dari minyak nabati atau minyak hewani dan dapat bekerja pada mesin konvensional tanpa perlu ada modifikasi.
Di negara-negara maju sudah lama biodiesel digunakan sebagai bahan bakar kendaraan bermotor atau penggerak turbin penghasil listrik. Minyak biji bunga matahari, minyak kacang kedelai, minyak zaitun, minyak biji kapas, minyak jagung dan minyak kelapa sawit sangat potensial setelah diolah menjadi biodiesel. Tahun 2004, seorang pakar dari ITB mengumumkan penemuannya bahwa minyak Jarak bisa menggantikan minyak diesel/solar untuk menggerakkan generator pembangkit listrik.
Minyak jarak adalah energi terbarukan yang ramah lingkungan dan dapat meningkatkan peningkatan petani. Karena pohon jarak bisa ditanam di hampir semua wilayah di Indonesia, maka minyak jarak sangat membantu membangkitkan energi listrik di daerah terpencil. Minyak jarak juga bisa diproduksi sendiri oleh komunitas yang membutuhkan listrik. Untuk diekspor ke negara-negara maju sangat potensial karena minyak jarak sangat memenuhi tuntutan mereka yakni menurunkan emisi gas buang yang berefek pada rumah kaca.
Minyak jarak didapat dari minyak Jarak Pagar yang mudah tumbuh di seluruh wilayah tanah air. Pohon Jarak Pagar merupakan tumbuhan yang tahan kekeringan dan dalam usia lima bulan mulai berbuah. Masa berbuah yang paling produktif ketika tanaman berumur lima tahun. Tanaman ini bisa terus produktif berbuah sampai mencapai usia 50 tahun. Semua bagian tanaman ini berguna. Daunnya untuk pakan ulat sutra, obat antiseptik, antiradang, sedangkan getahnya menyembuhkan luka. Yang paling tinggi manfaatnya adalah buahnya. Daging buahnya bisa digunakan untuk pupuk hijau dan produksi gas. Bijinya sudah terbukti untuk bahan bakar pengganti minyak diesel (solar) dan minyak tanah.
Negara bisa menghemat devisa sangat banyak. PLN yang menggunakan 2,5 miliar liter solar per tahun untuk pembangkit listrik di luar Jawa bisa diganti dengan minyak Jarak. Tanpa campuran bahan apapun, minyak Jarak asli 100% bisa menggantikan solar untuk pembangkit tenaga listrik. Berbeda dengan biodiesel yang lain, minyak Jarak tak perlu dicampur etanol atau methanol. Dalam membangkitkan tenaga listrik juga tidak diperlukan generator baru karena minyak Jarak bisa langsung digunakan pada generator yang ada.
Keuntungan lain, minyak Jarak dapat meningkatkan kesejahteraan petani terutama di daerah dengan sumber alam marjinal. Petani di lahan kering yang menanam Jarak tiga hektar dengan kerapatan tanaman 2500 pohon per hektar akan menghasilkan 10.000 kilogram biji hanya dengan Rp. 500,00 per kilogram. Artinya petani punya penghasilan Rp. 1.250,00 per bulan dari biji Jarak. Bagian lain tanaman bisa digunakan untuk memelihara Ulat Sutra atatu beternak. Bila petani menanam jarak kemudian diambil minyaknya untuk bahan bakar 100.000 penggilingan padi di seluruh Indonesia, tak pelak lagi pendapatan petani pun meningkat. Belum terhitung nilai tambah untuk konservasi lingkungan yakni penghijauan dan reboisasi.
Memperoleh minyak Jarak bisa dilakukan dengan cara memeras langsung biji buah secara sederhana. Dengan investasi Rp. 3 juta – Rp. 4 juta sudah bisa menghasilkan 40 liter minyak per hari. Yang dibutuhkan sekarang adalah kebijakan energi dari pemerintah untuk jangka pendek dan jangka panjang yang komprehennsif. Karena harga minyak dunia naik dan subsidi dicabut, seharusnya segera disosialisasikan pemakaian sumber energi alternatif seperti minyak Jarak. SMK berbasis pertanian bisa menjadi perintis sebagai penanam , penjual biji Jarak bahkan memprosesnya. Diperlukan keberanian untuk memulai.
Para pakar masih ingin proses lanjutan yang lebih canggih dan efisien dalam mengubah minyak Jarak menjadi pengganti minyak tanah selain pengganti solar. Jika produksi minyak Jarak oleh masyarakat sudah berjalan, BBM bukan lagi disiapkan oleh pemerintah untuk rakyat, tetapi rakyatlah yang menyediakan BBM untuk dirinya sendiri.

Sumber: harian KOMPAS, 2005

Tidak ada komentar:

Posting Komentar