Pages

HIV/AIDS

SAHABATKU TERKENA AIDS

Intan sahabatku telah lima tahun merantau ke Papua. Kini ia pulang setelah dokter menyatakan bahwa dirinya posotif terpapar AIDS. Badannya sangat kurus, tinggal kulit pembalut tulang. Kepalanya tampak botak karena rambut gugur dengan sendirinya. Di beberapa bagian tubuh terdapat pembengkakan. Bibir tampak berbusa. Ada bagian badannya yang mengeluarkan nanah, dan seterusnya. Itulah gambaran penderita AIDS yang menurut dokter tinggal menunggu saat kematian. Secara medis AIDS sampai kini belum ditemukan obatnya.
“Saya kan orang baik-baik, tak mungkinlah terkena AIDS. Itu kan penyakitnya orang-orang kotor!”, demikian komentar teman di SMK. Kalau kita masih mempunyai pendapat seperti itu artinya kita ini ketinggalan zaman. Pendapat itu adalah basi! Penyakit AIDS tidak hanya menyerang pekerja seks, kaum gay, wisatawan bule ataupun pengguna narkoba suntik. Orang baik-baik, laki-laki atau perempuan, tua maupun muda, semua warna kulit/Rasulullah, bahkan bayi sekalipun bisa terkena AIDS.
AIDS dan HIV dua istilah yang berbeda. AIDS adalah nama penyakit. Merupakan kumpulan gejala penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Penyebabnya adalah virus yang bernama HIV, yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. Disebut kumpulan penyakit, karena orang yang terpapar AIDS umumnya terinfeksi lebih dari satu penyakit. Setelah bertahun-tahun Virus HIV menyerang, tubuh pun kehilangan kekebalan sehingga mudah terserang segala macam penyakit diantaranya TBC, Hepatitis C, berbagai penyakit kelamin seperti raja singa alias sifilis, gonore alias kencing nanah dan sangat mudah terserang flu. Inilah yang disebut AIDS dengan tanda-tanda seperti yang diderita Intan sahabatku.
Virus HIV hidup dalam cairan tubuh, terutama dalam cairan darah, cairan sperma, cairan vagina dan air susu ibu. Ini berarti penularan Virus HIV dapat terjadi melalui beberapa cara antara lain, tranfusi darah dari donor yang dalam tubuhnya bersarang Virus HIV. Juga kerana traplantasi organ atau jaringan tubuh. Melakukan hubungan seksual yang tidak aman dengan pasangan yang terpapar HIV. Bisa juga karena bergantian menggunakan jarum suntik narkoba, jarum tato, jarum tindik atau benda tajam lainnya dengan orang yang tercemar HIV. Seorang ibu rumah tangga yang baik-baik bisa terinfeksi HIV karena tertular dari suaminya yang suka “jajan”. Bila ibu itu hamil, janin yang dikandung juga bisa tertular HIV. Remaja yang baik-baik pun bisa tertular HIV karena menolong korban kecelakaan yang ternyata mempunyai Virus HIV, sedangkan si penolong di tangannya terdapat luka, ia terinfeksi HIV akibat percampuran darah.
Perlu dicamkan bahwa HIV/AIDS tidak menular melalui aktifitas seperti berjabat tangan, makan bersama, menggunakan telepon bergantian, dan tinggal serumah dengan ODHA. Mengapa bisa demikian? Kan sudah diterangkan bahwa Virus HIV membutuhkan media untuk hidup dan berkembangbiak. Medianya cairan darah atau cairan kelamin, air susu ibu. Di dalam tubuh manusia HIV itu akan hidup dan bertahan lama walaupun pengidap sudah meninggal. Namun di luar tubuh, HIV sangat mudah dimatikan antara lain dengan sabun, pemutih, alcohol, kaporit, air panas, dan pembunuh kuman lainnya.
Orang yang terkena Virus HIV tidak tiba-tiba menderita AIDS, karena rentan waktu dari mulai masuk tubuh sampai merasakan derita AIDS sekitar 5-10 tahun. Itulah sebabnya orang yang tampak sehat, bugar, alim, bisa saja dalam tubuhnya telah terserang Virus HIV. Untuk mengetahui secara pasti bahwa seseorang terkena Virus HIV atau tidak perlu melakukan tes darah di laboratorium
Guna menghindari terpapar HIV, pencegahan yang paling pasti adalah siswa SMK tidak melakukan hubungan seks sama sekali. Kecuali dengan pasangan yang sah kelak. Itupun sebelumnya perlu dilakukan tes dilaboratorium untuk memastikan pasangan Anda bebas HIV. Siswa harus menjauhkan diri dari situasi yang bisa menjadi penyebab menularnya HIV seperti yang telah diuraikan di atas. Selain itu membekali diri dengan informasi yang jelas, benar, dan bertanggung jawab tentang HIV/AIDS.
Menanggulangi ganasnya penularan HIV/AIDS di masyarakat ialah menyebarkan informasi kepada teman dan keluarga . dengan penjelasan yang benar, orang tidak lagi memberi stigma dan berperilaku diskriminatif terhadap ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS). Stigma itu diperlihatkan dengan mengucilkan dan menolak mereka yang divonis terinfeksi HIV. Ada ODHA yang tidak diakui lagi sebagai anggota keluarga, diberhentikan dari pekerjaan atau diminta pindah tempat tinggal. Bahkan banyak yang tidak diizinkan menggunakan fasilitas rumah sakit, transportasi, atau jasa akomodasi hotel, samapi dikeluarkan dari sekolah. Kasihan mereka, tercabut haknya sebagai manusia! Perlakuan buruk ini disebabkan masyarakat tidak paham apa itu HIV/AIDS. Mereka buta bagaimana HIV bisa menular atau tidak menular. Mereka tidak tahu masa inkubasi AIDS. Padahal bukan tidak mungkin orang yang memberi stigma pun di dalam tubuhnya telah bersemayam ribuan Virus HIV. Kita juga tidak tahu bahwa di sekeliling kita ada orang yang di dalam tubuhnya membawa-bawa HIV.
Menurut Badan PBB untuk progam AIDS, diperkirakan lebih dari 40 juta di dunia ini sebagai ODHA. Separuh diantara mereka adalah anak muda berusia antara 15-24 tahun. Angka tersebut baru perkiraan, jumlah sebenarnya pasti lebih besar. Ini kerena kasus AIDS merupakan venomena gunung es, yang kelihatan hanya puncaknya saja! Jumlah itu juga merupakan dark number 1/10, artinya 1 yang kelihatan, 10 yang tidak kelihatan.
Hari AIDS sedunia diperingati sejak 1 Desember 1988. Tiap tahun hari itu merupakan satu-satunya hari internasional untuk berkoordinasi melawan AIDS. Kampanye AIDS sedunia dimulai setiap 1 September selama tiga bulan, dan puncaknya pada 1 Desember. ”Red Ribbon” atau pita merah adalah simbol kepedulian terhadap AIDS yang disepakati secara internasional. Disematkan di baju untuk menunjukkan kepedulian dan perhatian mereka terhadap AIDS. Juga untuk mengingatkan betapa pentingnya upaya pencegahan AIDS di dunia. Dengan memakai Red Ribbon mari kita sebarluaskan informasi mengenai apa itu AIDS dan apa itu HIV. Bagaimana cara penularannya dan siapa yang rentan atau beresiko terhadap AIDS. Kemudian bagaimana cara mencegah dan menanggulainginya.
Apa yang dilakuakan Siswa SMK untuk mewujudkan kepeduliannya terhadap bahaya HIV/AIDS? Contohnya Made siswa SMK kelas II di Denpasar mengkoordinasi 100 pelajar di sekolahnya dalam kelompok siswa peduli HIV/AIDS. Secara berkala mereka membahas isu tentang HIV/AIDS dalam diskusi, buletin maupun saat kemah sekolah. Dengan dukungan guru mereka berkampanye melalui ceramah, membagi brosur dan menjawab pertanyaan. Makannya siswa SMK harus memperkaya diri dengan pengetahuan tentang HIV/AIDS. Caranya bisa bergabung dengan lembaga-lembaga yang berkonsentrasi pada penanggulangan HIV/AIDS. Banyak membaca buku atau media cetak tantang HIV/AIDS. Pengetahuan tentang HIV/AIDS adalah langkah pertama untuk melindungi diri sendiri dan orang lain. Mari kita mulai sekarang juga!

1 komentar: