Pages

GOLONGAN YANG MASUK SURGA TANPA HISAB

67. Dari sahabat Imron Rodhiyallaahu anhu, katanya: Nabi shallallaahu alaihi wa sallam bersabda:

Umatku yang masuk surga tanpa hisab sebanyak tujuh puluh ribu orang.
Sahabatnya bertanya: “Siapakah mereka, Ya Rasulullah?”
Beliau menjawab: “Mereka adalah orang-orang yang tidak memuji-muji dirinya dan tidak menggunakan guna-guna, serta hanya kepada tuhannya saja mereka berserah diri.”
Kemudian Ukasyah berdiri seraya berkata: “Mohonkanlah kepada Allah supaya Dia menjadikan saya termasuk ke dalam golongan tersebut.”
Nabi menjawab: “Engkau termasuk golongan mereka.”
Kemudian berdiri pula laki-laki, lalu berkata: “Ya Nabi Allah, mohonkanlah pula kepada Allah supaya Dia menjadikan saya termasuk golongan mereka.”
Beliau menjawab: “Engkau telah didahului oleh Ukasyah!”

ORANG YANG MATI KAFIR AMALNYA SIA-SIA

66. Dari Aisyah rodhiyallaahu anhu, katanya:

Saya berkata: “Ya Rasulullah, Ibnu Jad’an dahulu di masa Jahiliyah suka menghubungkan tali kekeluargaan dan memberi makan kepada orang miskin, apakah itu memberinya manfaat?”
Rasulullah menjawab: “Tidak,berguna baginya, sebab dia tidak pernah satu hari mengucapkan: “Oh Tuhanku, ampunilah dosa-dosaku pada hari pembalasan!”

ORANG YANG PALING RINGAN SIKSAANNYA DI AKHIRAT

65. Dari sahabat Abu Said Alkhudry rodhiyallaahu anhu, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa salam telah bersabda:

Sesungguhnya ahli neraka yang paling ringan siksanya adalah orang yang memakai sandal dari api neraka, yang mendidihkan otaknya dari sebab panas sandal yang dipakainya itu.

SAAT DIMANA IMAN SUDAH TIDAK DITERIMA

62. Dari sahabat Abu Hurairah rodhiyallaahu anhu, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa salam telah bersabda:

Kiamat tidak akan terjadi hingga matahari terbit dari barat. Jika matahari terbit dari arah barat, maka seluruh umat manusia akan menyatakan keimanannya, namun saat itu sudah tidak berguna lagi pernyataan iman seseorang kalau sebelumnya ia tidak beriman, atau telah berbuat baik dalam keimanannya.

YANG PERTAMA-TAMA MEMBERI SYAFAAT

63. Dari sahabat Anas bin Malik rodhiyallaahu anhu, katanya:

Rasulullah shallallahu alaihi wa salam bersabda:
Akulah orang yang pertama-tama memberi syafaat di dalam surga, dan akulah yang paling banyak pengikutnya di antara para Nabi.

DOA YANG DISIMPAN NABI UNTUK UMATNYA KELAK DIHARI KIAMAT

64. Dari sahabat Abu Hurairah rodhiyallaahu anhu, katanya kepada Ka’bul Ahbar, bahwa Nabi Allah shallallaahu alaihi wa sallam telah bersabda:

Setiap Nabi mempunyai satu doa (khusus) untuk memohon (apa saja) dengannya, dan aku ingin, Insya Allah, menyimpan do’aku sebagai syafaat bagi umatku di hari kiamat.
Kemudian Ka’bul Ahbar bertanya kepada Abu Hurairah: “Apakah engkau mendengarnya langsung dari Rasulullah shallallahu alaihi wa salam?”
Abu Hurairah menjawab: “Ya.”

WAJIB BERIMAN KEPADA RISALAH NABI MUHAMMAD S.A.W.

61. Dari sahabat Abu Hurairah rodhiyallaahu anhu, dari Rasulullah shallallahu alaihi wa salam, bahwa Beliau telah bersabda:

Demi zat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, Tidaklah mendengarkan (risalah) ku seorangpun dari umat ini, baik dari orang Yahudi maupun Nasrani, kemudian dia mati dan tidak beriman dengan risalah yang kubawa, melainkan dia termasuk golongan neraka.

KIAMAT TERJADI APABILA ORANG SUDAH TIDAK BERIMAN

60. Dari sahabat Anas rodhiyallaahu anhu, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa salam bersabda:

Kiamat tidak akan terjadi hingga tidak ada lagi orang orang yang mengucapkan “Allah…..Allah” di muka Bumi ini.

WAJIB MEMBELA HARTA BENDA

59. Dari sahabat Abu Hurairah rodhiyallaahu anhu, katanya:

Seorang laki-laki datang menghadap Rasulullah shallallahu alaihi wa salam lalu bertanya: “Ya Rasulullah, apa pendapat Tuan, jika ada seorang datang hendak mengambil hartaku?”
Beliau menjawab: “Jangan engkau berikan hartamu itu!”
Tanya: “Bagaimana kalau ia akan membunuhku?”
Jawab: “Bunuh pula dia!”
Tanya: “Bagaimana kalau saya mati dibunuhnya?”
Jawab: “Engkau mati syahid!”
Tanya: “Bagaimana kalau dia saya bunuh?”
Jawab: “Dia masuk neraka!”

ANCAMAN TERHADAP ORANG YANG MENGAMBIL HAK ORANG LAIN

58. Dari sahabat Abu Umamah rodhiyallaahu anhu, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa salam telah bersabda:

Barangsiapa mengambil hak seorang muslim dengan sumpahnya, maka Allah telah memastikan neraka buatnya, dan mengharamkan surga untuknya.
Lantas seorang laki-laki bertanya: “Apakah (itu berlaku) juga untuk barang yang tak berharga, Ya Rasulullah?”
Beliau menjawab: “Meskipun hanya sepotong kayu arak (yang biasa dibuat siwak)!”

TENTANG WASWAS

56. Dari sahabat Abdullah rodhiyallaahu anhum, katanya:
Nabi shallallaahu alaihi wa sallam ditanya tentang waswas, lantas Beliau menjawab: “Itu adalah pemurnian Iman!”

57. Dari sahabat Abu Hurairah rodhiyallaahu anhu, katanya:

Rasulullah shallallahu alaihi wa salam bersabda:
Orang-orang senantiasa akan bertanya-tanya, hingga akhirnya dikatakan: “Ini makhluk ciptaan Allah, maka siapakah yang menciptakan Allah?”
Jika ada orang yang mengalami (bisikan waswas) yang demikian itu, maka hendaklah ia mengatakan: “Saya beriman kepada Allah!”

ISLAM MENGHAPUSKAN DOSA-DOSA SEBELUM MASUK ISLAM

53. Dari sahabat Abdullah rodhiyallaahu anhu, katanya:

Kami bertanya: “Ya Rasulullah, apakah kami akan dihukum atas perbuatan-perbuatan yang telah kami lakukan di masa jahiliyah (sebelum masuk islam)?”
Beliau menjawab: “Barangsiapa berbuat baik dalam islam maka ia tidak akan dihukum atas perbuatan-perbuatan yang telah dikerjakannya di masa jahiliyah (sebelum masuk islam), dan barang siapa berbuat buruk dalam Islam, maka ia akan dihukum atas perbuatannya sebelum masuk Islam dan sesudah masuk Islam.”

ALLAH MEMAAFKAN BISIKAN HATI SELAMA TIDAK DIKERJAKAN

54. Dari sahabat Abu Hurairah rodhiyallaahu anhu, katanya:

Rasulullah shallallahu alaihi wa salam bersabda:
Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla memaafkan demi umatku atas apa-apa yang terlintas di dalam hatinya selama tidak dilakukannya atau dibicarakannya.

55. Dari sahabat Abu Hurairah rodhiyallaahu anhu, dari Rasulullah shallallahu alaihi wa salam, sabdanya:

Allah Azza wa Jalla berfirman: “Jika seorang hamba-Ku bermaksud akan melakukan suatu perbuatan baik, tetapi tidak dilakukannya, maka Aku catatkan baginya satu kebaikan, dan jika dilakukannya, maka Aku catatkan sepuluh kebaikan sampai tujh ratus kali lipat. Dan jika ia berniat hendak melakukan kejahatan,tetapi tidak dilakukannya, maka akan Aku catat hanya satu kejahatan saja.”

ANCAMAN TERHADAP TUKANG FITNAH

51. Dari sahabat Hulzaifah rodhiyallaahu anhu, katanya: Saya telah mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wa salam bersabda:

Tidak akan masuk surga semua orang tukang fitnah.

PENGKHIANAT TIDAK AKAN MASUK SURGA

52. Dari sahabat Umar bin Khattab rodhiyallaahu anhu, katanya:

Pada waktu terjadi peperangan Khaibar, beberapa orang sahabat Nabi shallallaahu alaihi wa sallam datang menghadap seraya mengatakan: “Si fulan syahid, fulan syahid!” Hingga mereka lewat di depan mayat seorang lelaki, lalu mereka berkata: “Fulan syahid!” Lantas Rasulullah shallallahu alaihi wa salam berkata: “Tidak, aku melihatnya di dalam neraka, karena telah khianat mengambil kain burdah (kain yang bergaris-garis) atau mantel!”
Kemudian Rasulullah shallallahu alaihi wa salam melanjutkan: “Wahai Ibnu Khattab, pergilah dan umumkan kepada orang-orang, bahwa tidak akan masuk surga kecuali orang-orang yang beriman!”
Lalu saya (Umar) keluar dan mengumumkan: “ketahuilah, bahwa tidak akan masuk surga kecuali orang-orang yang beriman!”

LARANGAN MENGANGKAT SENJATA TERHADAP SEMUA KAUM MUSLIMIN

50. Dari sahabat Abu Hurairah rodhiyallaahu anhu, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa salam telah bersabda:

Barangsiapa mengangkat senjata terhadap kami maka dia bukanlah golongan kami, dan barangsiapa menipu kami maka dia bukan golongan kami.

ORANG MATI YANG TIDAK MENYEKUTUKAN ALLAH AKAN MASUK SURGA

48. Dari sahabat Ibnu Namir rodhiyallaahu anhu, katanya: Saya telah mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wa salam bersabda:

Barang siapa meninggal dunia dalam keadaan menyekutukan Allah dengan sesuatu, maka ia akan masuk neraka.
Dan saya (Ibnu Namir) mengatakan: Dan barangsiapa meninggal dunia dalam tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu, maka ia akan masuk surga.

HARAM MEMBUNUH ORANG YANG TELAH MENGUCAPKAN LAA ILAAHA ILLALLAAH

49. Dari sahabat Miqdad bin Aswad rodhiyallaahu anhu:


Bahwasannya dia (Miqdad) telah berkata: “Ya Rasulallah, bagaimana pendapat Tuan jika saya berjumpa dengan seorang kafir lalu orang itu memerangi saya, dan dia berhasil memotong salah satu tangan saya dengan pedang, kemudian dia berlindung dari pembalasan saya dibalik pohon seraya berkata: “Saya masuk islam karena Allah.’ Maka apakah boleh saya membunuhnya, Ya Rasulallah, setelah dia mengucapkan kata-kata itu?”
Rasulullah shallallahu alaihi wa salam menjawab: “Jangan engkau bunuh dia!”
Saya berkata: “Ya Rasulallah, dia telah memotong tangan saya!kemudian dia mengucapkan kata-kata itu sesudah memotongnya. Maka bolehkah saya membunuhnya?”
Rasulullah shallallahu alaihi wa salam menjawab: “Jangan engkau bunuh dia. Jika engkau bunuh dia maka dia akan menduduki posisimu sebelum engkau membunuhnya, dan engkau menduduki posisinya sebelum ia mengucapkan kalimat yang diucapkannya itu!”

ORANG SOMBONG TIDAK AKAN MASUK SURGA

47. Dari sahabat Abdullah bin Mas’ud rodhiyallaahu anhu, dari Nabi shallallaahu alaihi wa sallam, sabdanya:

Tidak akan masuk surga orang yang ada sedikit (setimbang atom) sifat sombong di dalam hatinya.
Seseorang bertanya: “(Bagaimana dengan) orang yang senang berpakaian bagus dan sepatu bagus?”
Beliau menjawab: “Sesungguhnya Allah itu “Jamil” dan suka kepada keindahan. Yang dimaksud disini adalah tidak menerima kebenaran dan meremehkan orang lain.”

AMAL YANG MENDEKATKAN KE SURGA

46. Dari sahabat Abdullah bin Mas’ud rodhiyallaahu anhu, katanya:

Saya bertanya: “Ya Nabi Allah, amal apa yang bisa mendekatkan ke surga?”
Beliau menjawab: “Sholat pada waktunya.”
Saya bertanya pula: “Kemudian apa, Ya Nabi Allah?”
Jawab: “Bakti kepada Ibu bapak.”
Tanya: “Kemudian apa, Ya Nabi Allah?”
Jawab: “Berjuang di jalan Allah.”

IMAN TERMASUK AMAL UTAMA

45. Dari sahabat Abu Hurairah rodhiyallaahu anhu, katanya:

Rasulullah shallallahu alaihi wa salam ditanya tentang amal apa yang paling utama,lalu Beliau menjawab: “Iman kepada Allah.”
Kemudian ditanya pula: “Lalu apa?”
Beliau menjawab: “Berjuang di jalan Allah”

ORANG YANG TIDAK SHOLAT DICAP KAFIR

43. Dari sahabat Abu Hurairah rodhiyallaahu anhu, katanya:
Rasulullah shallallahu alaihi wa salam telah bersabda:
Jika seseorang cucu Adam membaca ayat sajadah lalu ia sujud, maka setan menyingkir sambil menangis seraya berkata: “Celakalah aku, cucu Adam disuruh sujud lalu ia sujud, maka baginya surga, dan aku disuruh sujud, tetapi aku tidak mau sujud, maka bagiku neraka.”

44. Dari sahabat Jabir rodhiyallaahu anhu, katanya: Saya telah mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wa salam bersabda:

Sesungguhnya (yang membedakan) antara seseorang dengan syirik dan kafir itu adalah meninggalkan sholat.

MENCACI ORANG MUSLIM SUATU DOSA DAN MEMBUNUHNYA KAFIR

41. Dari sahabat Abdullah bin Mas’ud rodhiyallaahu anhu, katanya:

Rasulullah shallallahu alaihi wa salam telah bersabda:
Mencaci maki orang islam hukumnya dosa, dan membunuhnya hukumnya kafir.

BERKURANGNYA IMAN DENGAN BERKURANGNYA KETAATAN

42. Dari sahabat Abdullah bin Umar rodhiyallaahu anhuma, dari Rasulullah shallallahu alaihi wa salam, bahwa Beliau telah bersabda:

Wahai kaum wanita, bersedekahlah kalian dan memperbanyaklah membaca istighfar (permohonan ampun), sebab saya lihat kamu merupakan golongan terbesar dari penghuni neraka!
Lantas salah seorang wanita bertanya: “Sebab apa kami menjadi golongan terbesar yang menghuni neraka, Ya Rasulullah?”
Beliau menjawab: “Karena kalian banyak mengutuk dan kafir (tidak bersyukur) pada suami. Dan saya tidak melihat ada orang yang kurang akal dan agama bisa mengalahkan orang yang berakal selain kalian.”
Wanita itu bertanya pula: “Ya Rasulullah, apa (bukti) kekurangan akal dan agama (kami)”
Rasulullah menjawab: “Adapun (bukti) kekurangan akal kalian adalah kesaksian dua wanita sama dengan kesaksian satu laki-laki; sedangkan kekurangan agama kalian adalah kalian tidak sholat dan tidak puasa di bulan Ramadhan selama beberapa hari (ketika mens).”

IMAN ORANG YANG TIDAK MENGAKUI BAPAKNYA

39. Dari sahabat Abu Dzar rodhiyallaahu anhu, bahwa dia mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wa salam bersabda:
Tidaklah seseorang mengaku sebagai keturunan dari orang lain yang bukan bapaknya, padahal dia mengetahui (bahwa pengakuannya itu tidak benar), maka dia telah kafir. Barang siapa mengaku sesuatu yang bukan miliknya, maka dia bukanlah termasuk golongan kami, dan berarti ia telah menyiapkan tempatnya di api neraka.
Dan barangsiapa memanggil seseorang dengan sebutan “Kafir” atau “Musuh Allah”, padahal orang itu Tidaklah demikian, maka perkataannya itu kembali kepadanya.

40. Dari sahabat Abu Hurairah rodhiyallaahu anhu, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa salam telah bersabda:

Janganlah kamu membenci bapak-bapak kamu, sebab barangsiapa membenci bapaknya maka dia adalah kafir.

KEIMANAN ORANG YANG MENGATAKAN ORANG LAIN SEBAGAI ORANG KAFIR

37. Dari sahabat Ibnu Umar rodhiyallaahu anhu, bahwa Nabi shallallaahu alaihi wa sallam telah bersabda:
Jika seseorang mengkafirkan saudaranya maka (ucapan tersebut) akan kembali kepada yang mengucapkannya.

38. Juga dari sahabat Ibnu Umar rodhiyallaahu anhu, katanya:

Rasulullah shallallahu alaihi wa salam telah bersabda:
Siapa saja yang mengatakan kepada saudaranya: “Hei Kafir!” maka perkataannya itu akan kembali kepada salah satu dari mereka, kalau apa yang dikatakannya itu benar, kalau tidak maka perkataan itu akan kembali kepada yang mengucapkannya.

TANDA-TANDA ORANG MUNAFIK

36. Dari sahabat Abdullah bin Amru rodhiyallaahu anhu, katanya:Rasulullah shallallahu alaihi wa salam bersabda:

Empat perkara yang bila ada pada diri seseorang maka orang itu adalah benar-benar seorang munafik sejati, dan kalau hanya ada satu sifat saja maka pada dirinya ada satu sifat munafik hingga ditinggalkannya, (yaitu):
1.Jika bicara, ia berdusta.
2.Jika membuat perjanjian, ia mengingkari.
3.Jika berjanji, tidak menepati.
4.Jika bertengkar, melampaui batas.

TIDAK AKAN MASUK SURGA KECUALI ORANG BERIMAN

32. Dari sahabat Abu Hurairah rodhiyallaahu anhu, katanya: Rasulullah shallallahu alaihi wa salam bersabda:
Kamu sekalian tidak akan masuk surga hingga kamu beriman, dan kamu tidak beriman (dengan sempurna) hingga kamu saling mencintai. Maukah kamu saya tunjukkan sesuatu yang jika kamu lakukan niscaya kamu akan saling mencintai? Tebarkanlah salam diantara kamu!

33. Dari sahabat Tamim Addary rodhiyallaahu anhu, bahwa Nabi shallallaahu alaihi wa sallam telah bersabda:
Agama itu nasihat! Kami (sahabat) bertanya: “untuk siapa?”
Beliau menjawab: “untuk Allah, Kitab-Nya, Rasul-Nya, para pemimpin kaum muslimin dan kaum muslimin seluruhnya.”

34. Dari sahabat Jarir rodhiyallaahu anhu, katanya:
Saya memberikan bai’at kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa salam dengan syarat mendirikan sholat, mengeluarkan zakat dan nasihat kepada setiap orang muslim.

35. Dari sahabat Abu Hurairah rodhiyallaahu anhu, bahwa Nabi shallallaahu alaihi wa sallam telah bersabda:

Tidaklah seorang pelacur ketika melacur dalam keadaan beriman;dan Tidaklah seorang pencuri ketika mencuri dalam keadaan beriman; dan Tidaklah seorang pemabuk ketika menenggak minuman keras dalam keadaan beriman, dan tobat dianjurkan sesudahnya.

AMAR MA'RUF NAHI MUNKAR TERMASUK BAGIAN IMAN

31. Dari sahabat Abu Said rodhiyallaahu anhu, katanya: saya mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wa salam bersabda:

Barangsiapa diantara kamu melihat suatu kemungkaran maka hendaklah (diusahakannya) mengubahnya dengan tangannya, jika dia tidak sanggup juga, maka dengan hatinya, dan yang terakhir ini termasuk selemah-lemah iman.

KEHARUSAN MEMULIAKAN TETANGGA, TAMU DAN BERBICARA BAIK

30. Dari sahabat Abu Hurairah rodhiyallaahu anhu, dari Nabi shallallaahu alaihi wa sallam, sabdanya:

Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah ia berkata baik atau diam; barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia memuliakan tetangganya; dan barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia memuliakan tamunya.

HARAM MENYAKITI TETANGGA

29. Dari sahabat Abu Hurairah rodhiyallaahu anhu, bahwasannya Nabi shallallaahu alaihi wa sallam telah bersabda:

Tidak akan masuk surga orang yang tetangganya tidak aman dari kejahatannya.

BERBUAT BAIK KEPADA ORANG LAIN

28. Dari sahabat Anas bin Malik rodhiyallaahu anhu, dari Nabi shallallaahu alaihi wa sallam, bersada:

Tidaklah beriman seseorang di antara kamu sampai ia suka (melakukan) untuk saudaranya, atau sabdanya, untuk tetangganya, seperti yang ia suka (dilakukan orang) untuk dirinya.

WAJIB CINTA KEPADA RASULULLAH

27. Dari sahabat Anas rodhiyallaahu anhu, katanya: Rasulullah shallallahu alaihi wa salam bersabda:

Tidaklah beriman seseorang hamba dalam riwayat Abdulwarits, seorang laki-laki hingga aku menjadi orang yang paling ia cintai melebihi kecintaannya kepada keluarganya, hartanya dan manusia semuanya.

SIFAT-SIFAT YANG DAPAT MENDATANGKAN KELEZATAN IMAN

26. Dari sahabat Anas rodhiyallaahu anhu, dari Nabi shallallaahu alaihi wa sallam, sabdanya:

Tiga perkara yang jika ada pada diri seseorang, maka orang itu akan merasakan kemanisan iman:
1.Orang yang Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai daripada selain keduanya.
2.Orang yang cinta kepada seseorang karena Allah.
3.Orang yang tidak suka kembali kafir setelah dilepaskan Allah dari padanya, sebagaimana ia tidak suka dicemplungkan ke dalam neraka.

KEUTAMAAN-KEUTAMAAN DALAM ISLAM

23. Dari sahabat Sufyan bin Abdullah Al Tsaqofi rodhiyallaahu anhu, katanya:
Saya berkata: “Ya Rasulullah, katakanlah kepadaku suatu perkataan dalam Islam, yang tidak akan saya tanyakan kepada orang sesudah Tuan, (dalam hadits Abi Usamah, selain Tuan).”
Beliau menjawab: “Katakanlah saya beriman kepada Allah, kemudian tetaplah berpegang teguh dengannya.”

24. Dari sahabat Abdullah bin Amru rodhiyallaahu anhu, katanya:
Ada seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam: “(Amalan) apa dalam Islam yang paling baik?”
Rasulullah menjawab: “Memberi makan (kepada orang-orang yang lapar), dan memberi salam kepada orang yang dikenal atau orang yang tidak dikenal.”

25. Dari Abil Khoir, bahwa dia telah mendengar Abdullah bin Amru bin Ash rodhiyallaahu anhu berkata:

Ada seorang laki-laki yang bertanya kepada Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam: “Orang Islam yang bagaimana yang paling baik?”
Beliau menjawab: “Orang yang orang-orang islam lainnya selamat dari (gangguan) lidah dan tangannya.”

ORANG YANG MERASAKAN KELEZATAN IMAN

17. Dari sahabat Abbas bin Abdulmutthalib rodhiyallaahu anhu, bahwasannya ia mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wa salam bersabda:
Orang yang puas Allah sebagai tuhan, Islam sebagai agama, dan Muhammad sebagai Rasul, pasti akan mencicipi kelezatan iman.

18. Dari sahabat Abu Hurairah rodhiyallaahu anhu, dari Nabi shallallaahu alaihi wa sallam, sabdanya:
Iman itu terdri atas tujuh puluh sekian cabang, dan malu adalah salah satu dari cabang iman.

19. Dari sahabat Abu Huraiarah rodhiyallaahu anhu, katanya: Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam bersabda:

Iman itu terdiri atas tujuh puluh sekian cabang,atau enam puluh sekian cabang, yang paling utama ialah ucpan laa ilaaha illallah (tidak ada tuhan selain Allah), dan yang paling rendah adalah menyingkirkan rintangan dari jalan, dan malu salah satu cabang iman.

20. Dari Salim, dari bapaknya, rodhiyallaahu anhuma, katanya:
Nabi shallallaahu alaihi wa sallam mendengar seseorang laki-laki sedang menasehati saudaranya tentang malu, lantas Beliau berkata: “Malu itu sebagian dari iman!”

21. Dari sahabat Umran bin Husein, dari Nabi shallallaahu alaihi wa sallam, sabdanya:
Malu itu tidak mendatangkan kecuali kebaikan.

22. Dari sahabat Umran rodhiyallaahu anhu pula katanya: Rasulallah shallallaahu alaihi wa sallam bersabda:

Malu itu baik semuanya, atau malu itu seluruhnya baik.

ORANG YANG BERIMAN AKAN MASUK SURGA

14. Dari sahabat Utsman radliyallaahu anhu, katanya: Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam bersabda:
Barangsiapa meninggal dunia, sedangkan ia mengetahui (dengan yakin), bahwa tidak ada tuhan selain Allah, niscaya ia akan masuk ke dalam surga.

15. Dari sahabat Ubadah bin Shomit rodliyallaahu anhu, katanya: Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam bersabda:
Barangsiapa mengucapkan: saya bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah, Yang Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya, dan bahwa Isa adalah hamba Allah dan putra hamba-Nya, serta kalimat-Nya yang diberikan-Nya kepada Maryam, sedang ruh dari-Nya; dan bahwa surga itu benar (adanya), dan neraka itu benar (adanya), niscaya Allah akan memasukkannya ke dalam surga dari delapan pintu (surga) mana saja yang dikehendaki-Nya.

16. Dari sahabat Muaz bin Jabal rodliyallaahu anhu, katanya:

Saya pernah mengikuti Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam yang sedang menunggang keledai bernama “Afiir”. Kemudian beliau berkata: “Wahai Muaz, tahukah engkau apakah hak Allah atas hamba-Nya, dan apa hak hamba atas Allah?”
Saya (Muaz) menjawab: ”Allah dan rasul-Nya lebih mengetahui.”
Beliau berkata pula: “Hak Allah atas hamba-hamba-Nya itu adalah supaya menyembah Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu pun, dan hak hamba atas Allah Azza wa Jalla adalah Allah tidak akan menyiksa orang yang tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu pun.”
Saya (Muaz) bertanya: ”Ya Rasulullah, bolehkah saya memberitahukan kepada orang banyak?”
Beliau menjawab: “Jangan engkau beritahukan kepada mereka, nanti mereka akan bersandar pada itu saja.”

PERINTAH MEMERANGI MANUSIA SAMPAI MEREKA MANGUCAPKAN SYAHADAT

11. Dari sahabat Abu Hurairah rodliyallaahu anhu, bahwa Nabi shalalaahu alaihi wa sallam telah bersabda:

Aku diperintahkan untuk memerangi orang-orang (kafir) sampai mereka mengucapkan (kalimat syahadat), tidak ada tuhan selain Allah. Jika mereka telah mengucapkan tidak ada tuhan selain Allah maka terpeliharalah harta benda dan jiwanya dariku, kecuali karena hak (pelanggaran terhadap hukum agama), dan perhitungannya terserah kepada Allah.

12. Dari sahabat Abdullah bin Umar rodliyallaahu anhu, katanya: Rasulullah shalallaahu alaihi wa sallam bersabda:

Saya diperintahkan memerangi orang-orang (kafir) sampai mereka bersaksi (mengucapkan dua kalimat syahadat), bahwa tidak ada tuhan selain Allah, dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan sholat dan menunaikan zakat. Jika mereka telah melaksanakan itu, maka terpeliharalah darah dan harta benda mereka dariku kecuali karena hak (pelanggaran terhadap salah satu hukum islam), dan perhitungannya (terserah) kepada Allah.

13. Dari Abu Malik, dari bapaknya, katanya: Saya mendengar Rasulullah shalallaahu alaihi wa sallam bersabda:

Barangsiapa mengatakan, bahwa tidak ada tuhan selain Allah, maka haramlah harta benda dan darahnya, sedangkan perhitungannya (terserah) Allah.

IMAN KEPADA ALLAH DAN RASUL-NYA DAN SERUAN KEPADA SYARIAT

10. Dari sahabat Ibnu Abbas radliyallaahu anhuma, katanya:

Sahabat Mu’az rodhiyallaahu anhu berkata: Saya telah diutus oleh Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam, Beliau berpesan: “Engkau akan mendatangi golongan ahli kitab, maka serulah mereka kepada kalimat syahadat, bahwa tidak ada tuhan selain Allah. Jika mereka telah mentaati untuk itu, maka selanjutnya beritahukan kepada mereka, bahwa Allah telah mewajibkan atas mereka lima kali sholat dalam sehari-semalam; jika mereka mentaati untuk itu, maka seterusnya beritahukanlah kepada mereka, bahwa Allah telah mewajibkan atas mereka zakat, yang diambil dari orang-orang kaya mereka dan berikan kepada orang-orang miskin mereka. Jika mereka taat untuk itu, maka janganlah ganggu harta benda mereka, dan hendaklah engkau takut terhadap doa orang yang teraniaya, sebab antara dia dan Allah tidak ada hijab (penghalang).”

DASAR-DASAR AGAMA ISLAM

8. Dari sahabat Ibnu Umar radhiyallaahu anhu, dari Nabi shallallaahu alaihi wa sallam, sabdanya:

Islam didirikan atas lima dasar:
1.Menyembah Allah dan mengingkari sesembahan-sesembahan selain-Nya.
2.Mendirikan sholat.
3.Menunaikan zakat.
4.Naik haji ke Baitullah.
5.Berpuasa dibulan Ramadhan.

9. Dari sahabat Abdullah, katanya Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam bersabda:

Islam didirikan atas lima dasar:
1.Syahadat (kesaksian) bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, dan Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya.
2.Mendirikan sholat.
3.Menunaikan zakat.
4.Naik haji ke Baitullah.
5.Berpuasa dibulan Ramadhan.

KEIMANAN DAN KAITANNYA DENGAN SYARIAT

4. Dari sahabat Anas bin Malik Rodhiyallaahu anhu, katanya:

Kami merasa segan untuk bertanya kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa salam tentang sesuatu, dan kami akan merasa puas kalau ada seseorang dari desa yang cerdas lalu ia bertanya kepada Beliau dan kami mendengarkannya.
Kemudian memang datang seorang dari desa, lalu orang itu berkata: “ Ya Muhammad, utusan Tuan telah datang kepada kami dan mengatakan, bahwa Tuan mengaku telah diutus oleh Allah!”
Rasulullah shallallahu alaihi wa salam menjawab: “Benar!”
Orang itu bertanya pula: “Siapa yang telah menciptakan langit?”
Rasulullah menjawab: “Allah.”
Tanya: “Siapa yang telah menciptakan bumi?”
Jawab: “Allah.”
Tanya: “siapakah yang telah menegakkan gunung dan menjadikan apa-apa yang ada di atasnya?”
Jawab: “Allah.”
Lalu orang itu berkata: “Maka demi zat yang telah menciptakan langit, bumi dan menegakkan gunung ini, apakah Allah telah mengutus Tuan?”
Jawab: “Ya.”
Orang itu berkata pula: “Utusan Tuan telah mengatakan kepada kami bahwa kami diwajibkan melaksanakan sholat lima waktu sehari semalam!”
Jawab: “Benar.”
Tanya: “ Demi zat yang telah mengutus Tuan. Apakah Allah memerintahkan itu?”
Jawab: “Ya”
Tanya: “Dan utusan Tuan juga telah mengatakan kepada kami, bahwa kami wajib mengeluarkan zakat dari harta kami.”
Jawab: “Benar.”
Tanya: ”demi zat yang telah mengutus Tuan, apakah Allah yang memerintahkan itu?”
Jawab: “Ya.”
Tanya: “Utusan Tuan telah mengatakan kepada kami juga, bahwa kami diwajibkan berpuasa dalam bulan Ramadhan tiap-tiap tahun!”
Jawab: “Benar.”
Tanya: “Demi zat yang telah mengutus Tuan, apakah Allah yang memerintahkan itu?”
Jawab: “Ya.”
Tanya: “Utusan Tuan juga telah mengatakan kepada kami, bahwa kami diwajibkan menunaikan ibadah haji ke Baitullah jika mampu!”
Jawab: “Benar.”
Kemudian orang itu pulang sambil berkata: “Demi zat yang telah mengutus Tuan dengan kebenaran, saya tidak akan menambah dan mengurangi dari itu.”
Lalu Rasulullah shallallahu alaihi wa salam berkata: “Jika ia benar (dengan apa yang dikatakannya itu), niscaya ia akan masuk surga.”

5. Dari shabat Abu Ayyub rodhiyallaahu anhu, katanya:

Katika Rasulullah shallallahu alaihi wa salam sedang dalam perjalanan, Beliau dihadang oleh seorang desa. Orang itu memegang kendali unta Beliau. Kemudian ia berkata: “Ya Rasulullah, atau Ya Muhammad, beritahukanlah kepadaku apa yang bias mendekatkan aku dengan surga, dan apa yang bisa menjauhkan ku dari neraka?”
Abu Ayyub berkata: “Nabi shallallaahu alaihi wa sallam menghentikan kendaraannya, kemudian Beliau memandang ke arah sahabat-sahabatnya seraya berkata: “Orang ini telah memperoleh taufik, atau hidayat!”
Kemudian Beliau berkata kepada orang itu: “Apa yang engkau tanyakan tadi?”
Orang itu mengulangi pertanyaannya. Lalu Nabi shallallaahu alaihi wa sallam menjawab: “Engkau sembah Allah dan jangan menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun, dan engkau dirikan sholat, dan engkau tunaikan zakat, serta engkau hubungkan tali kekeluargaan. Nah, sekarang lepaskan kendali untaku!”

6. Juga dari ahabat Abu Ayyub rodhiyallaahu anhu, katanya:

Seorang laki-laki datang kepada Nabi shallallaahu alaihi wa sallam seraya berkata: “ Tunjukkanlah kepadaku suatu amalan yagn dapat mendekatakan aku ke surga dan menjauhkan aku dari neraka!”
Nabi Shallallaahu alaihi wa sallam menjawab: “Sembahlah Allah dan jangan menyekutukan-Nya dengan suatu apapun, kemudian dirikan sholat, tunaikan zakat, dan hubungkan tali kekeluargaan mu!”
Ketika orang itu sudah pergi Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam berkata: “Jika ia berpegang teguh (melaksanakan) apa yang di perintahkan tadi, maka ia akan masuk surga.”

7. Dari sahabat Jabir rodliyallaahu anhu, katanya:

Nu’am bin Qoudol datang menemui Nabi shallallaahu alaihi wa sallam lalu bertanya: “Ya Rasulullah, apa pendapat Tuan, seandainya saya mengerjakan sholat lima waktu, mengharamkan yang haram (artinya tidak mengerjakannya), dan menghalalkan yang halal, apakah saya bias masuk surga?”
Nabi shallallaahu alaihi wa sallam menjawab: “Ya.”

SHOLAT YANG TERMASUK SALAH SATU RUKUN ISLAM

3. Dari Malik bin Anas, dari Abi Subail, dari bapaknya, bahwasannya dia mendengar Thalhah bin Ubaidillah berkata:

Seorang laki-laki tua telah beruban rambutnya, penduduk Nejd, datang menghadap Rasulullah shallallahu alaihi wa salam. Kami mendengar bunyi suaranya, namun kami tidak mengerti apa yang diucapkannya , sampai ia dekat dengan Rasulullah shallallahu alaihi wa salam, rupanya ia menanyakan tentang islam. Lalu Rasulullah shallallahu alaihi wa salam menjawab: “(Islam itu adalah) melaksanakan lima kali sholat sehari semalam.”
Orang itu bertanya: “Apakah ada lagi yang wajib atas saya selain itu?”
Jawab: “Tidak, kecuali sholat sunnah.”
Kemudian Rasulullah melanjutkan: “Dan berpuasa di bulan ramadhan.”
Orang itu bertanya: “Apakah ada lagi yang wajib atas saya selain itu?”
Jawab: “Tidak, kecuali puasa sunnah.”
Kemudian Rasulullah shallallahu alaihi wa salam menyebutkan kewajiban zakat.
Orang itu bertanya: “Apakah ada lagi yang wajib atas saya selain itu?”
Jawab: “Tidak ada, kecuali sedekah sunnah.”
Kemudian orang itu pulang seraya berkata: “Demi Allah, saya tidak akan menambah dan tidak mengurangi dari itu.”
Lalu berkatalah Rasulullah shallallahu alaihi wa salam: “Dia akan beruntung (selamat), kalau jujur.”

IMAN, ISLAM DAN IHSAN

1. Dari sahabat Umar bin Khattab rodhiyallaahu anhu, katanya:

 Pada suatu hari, ketika kami sedang berada bersama Rasulullah shallallahu alaihi wa salam, tiba-tiba muncul seorang laki-laki yang berpakaian yang sangat putih, rambutnya hitam pekat, tidak tampak bekas perjalanan pada dirinya, padahal tidak seorangpun diantara kami yang mengenalnya. Kemudian orang itu duduk berhadapan dengan Rasulullah shallallahu alaihi wa salam, sambil menyandarkan lututnya ke lutut Rasulullah dan meletakkan tangan di pahanya. Lalu ia berkata: “Ya Muhammad, beritahukanlah kepadaku tentang Islam!”
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menjawab: “Islam adalah, bahwa engkau bersaksi bawa tidak ada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, engkau dirikan sholat, engkau tunaikan zakat, engkau berpuasa di bulan Ramadhan dan engkau naik haji ke Baitullah jika engkau sudah mampu.”
Orang itu berkata: “Tuan benar!”
Sahabat Umar berkata: “Kami heran kepada orang itu, dia bertanya dan dia pula yang membenarkannya.” Kemudian orang itu bertanya pula: “Selanjutnya, beritahukanlah kepadaku tentang iman!”
Rasulullah shallallahu alaihi wa salam menjawab: “Iman adalah, bahwa engkau percaya kepada allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari kiamat, dan percaya dengan takdir yang baiknya dan yang buruknya (Semua dari Allah).”
Orang itu berkata, “Tuan benar.” Kemudian ia bertanya pula: “Selanjutnya, beritahukanlah kepadaku tentang ihsan!”
Rasulullah shallallahu alaihi wa salam menjawab: “Ihsan adalah, bahwa engkau sembah Allah seolah-olah melihat-Nya sebab sekalipun engkau tidak melihat-Nya, namun Allah melihatmu.”
Kemudian orang itu bertanya pula: “selanjutnya, beritahukanlah kepadaku tentang hari kiamat!”
Rasulullah shallallahu alaihi wa salam menjawab: “Orang yang ditanya tidak lebih mengetahui daripada yang bertanya.”
“Jelaskan saya tanda-tandanya!”
Jawab: “Jika seorang sahaya wanita melahirkan tuannya, dan jika engkau lihat pengembala kambing yang miskin, yang asalnya bertelanjang kaki dan badan, kemudian berlomba-lomba dalam pembangunan.”
Sahabat Umar berkata: “Kemudian orang itu pergi.”
Tak lama kemudian, Rasulullah berkata kepada saya: “Wahai Umar, tahukah engkau siapa yang bertanya tadi?”
Saya (Umar) menjawab: “Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui.”
Rasulullah menjelaskan: “Itulah Jibril, datang kesini untuk mengajarkan kepadamu tentang agama kamu.”

KEIMANAN

KEIMANAN

IHTISAR HADITS SHAHIH MUSLIM

PRAKATA
Alhambdulillah, Wash sholaatu was salaamu ‘alaa rasuulillah wa’alaa aalihi wa sohbihi wa man tabi’a hudaah.
Amma ba’du,
Alqur’an dan alhadits adalah dua pusaka Islam yang tidak dapat dipisah-pisahkan. Yang satu adalah Kalam Allah sedangkan yang lain adalah Sabda Rasulullah, yang satu sama lain saling melengkapi. Apa-apa yang belum jelas di dalam alqur’an, dijelaskan dalam alhadits. Jumlah hadits yang berhasil dikumpulkan oleh para ahli hadits sangat banyak sekali, sampai puluhan bahkan ratusan ribu hadits. Tetapi tidak semua hadits benar-benar berasal dari Rasulullah shallallahu alaihi wa salam. Ada sebagian hadits sengaja dibuat oleh orang-orang yang tak bertanggung jawab dengan maksud-maksud tertentu. Tetapi, alhamdulillah, berkat usaha keras dari tokoh ahli hadits yang sholeh, hadits-hadits yang asli dan yang palsu akhirnya bisa dibedakan dan kemudian dipisahkan.
Diantara para tokoh ahli hadits yang paling besar jasanya dalam memilah-milah hadits asli dan hadits palsu tersebut adalah IMAM BUKHARI dan IMAM MUSLIM, dimana kitab kumpulan hadits yang disusun oleh keduanya disepakati oleh seluruh ulama’ Islam sebagai dua kitab hadits yang paling shahih, yang kemudian menjadi pegangan para ulama’ ahli sunnah wal jama’ah dalam menetapkan hukum-hukum Islam.
Kedua kitab hadits shahih tersebut aslinya berbahasa arab dan lagi sangat tebal, sehingga bagi saudara-saudara kami yang kurang memahami Bahasa Arab akan merasa sulit menggali isinya, padahal hadits sebagaimana juga alqur’an adalah pusaka yang sangat penting diketahui, dipahami dan diamalkan oleh seluruh umat Islam, sesuai dengan sabda Nabi shallallaahu alaihi wa sallam yang maksudnya:
AKU TINGGALKAN BAGI KAMU DUA PUSAKA YANG BILA KAMU BERPEGANG TEGUH PADA KEDUANYA, NISCYA KAMU TIDAK AKAN TERSESAT SELAMANYA, YAITU ALQUR’AN DAN ALSUNNAH (ALHADITS).
Karena itulah, kami mencoba menerjemahkan hadits-hadits dari kitab Shahih Muslim, dengan maksud membantu saudara-saudara kami, supaya dapat memetik mutiara-mutiara yang terkandung dalam hadits tersebut, dan kemudian menerapkannya dalam kehidupan dan penghidupan sehari-hari.
Dalam penerjemahan ini, kami sengaja tidak mencantumkan nama-nama perawi (yang meriwayatkan hadits) secara lengkap, tetapi langsung kepada narasumber pertama saja, yaitu sahabat. Dan juga hadits-hadits yang kami terjemahkan, sengaja dipilih hadits-hadits yang erat kaitannya dengan bidang ibadat dan mu’amalat saja, dan sejauh mungkin, kami hindari pengulangan hadits-hadits yang sama atau yang maksudnya sama sekalipun kalimatnya berbeda.
Demikianlah, semoga hasil terjemahan ini benar-benar sesuai dengan apa yang dimaksudkan oleh baginda Rasulullah shalallahu alaihi wa salam, dan menjadi pedoman dan penolong bagi penulisnya dan pembacanya semua.
Washallallaahu ‘alaa sayyidinaa muhammadin wa’alaa aalihi wa shohbihi wa sallam.